Ini Cara Menentukan Harga Jual Produk bagi Reseller

Untuk Anda yang baru saja terjun ke bisnis reseller, pembahasan ini penting sekali untuk Anda. Agar mendapatkan keuntungan dalam menjual produk, Anda harus tahu bagaimana cara menentukan harga jual produk bagi reseller.

Pada praktiknya, seorang reseller memiliki rumus sendiri untuk menentukan harga jual. Rumus ini memperhatikan banyak hal, seperti harga pokok, range keuntungan, hingga harga pesaing.

Lalu, berapa persen keuntungan reseller yang bisa Anda dapatkan?

Hal ini tentu saja bergantung pada perhitungan Anda dalam menentukan harga jual.

Idealnya, harga jual produk memiliki rumus: harga jual = harga beli + biaya operasional + persentase laba.

Sebelum sampai ke rumus tersebut, berikut urutan menentukan harga jual produk yang bisa Anda tiru.

1. Tentukan Terlebih Dahulu Target Penjualan

Target penjualan menjadi hal penting yang wajib Anda buat pada awal memulai bisnis reseller. Anda perlu membuat titik yang ingin dicapai dalam suatu kurun waktu tertentu.

Hal ini disebabkan oleh keharusan membeli barang dalam jumlah tertentu bagi reseller. Dengan membeli barang dalam jumlah yang lebih banyak, Anda akan mendapatkan potongan harga. Perihal berapa potongan harga untuk reseller, semuanya bergantung pada masing-masing supplier.

Agar barang yang Anda beli di awal cepat laku, tentu saja Anda membutuhkan target penjualan. Hal ini seharusnya sudah Anda pertimbangkan ketika memulai bisnis ini. Semakin cepat barang laku, Anda pun akan lebih cepat balik modal dan mengembangkan kembali usaha Anda.  

2. Biaya Operasional

Meskipun hanya seorang reseller, Anda tetap harus memperhitungkan biaya operasional. Jika Anda menjalankan bisnis ini sendiri, biaya operasional tentu tidak banyak.

Anda hanya perlu menghitung biaya internet, biaya packing, dan biaya konsumsi.

Misalnya, biaya operasional dalam satu bulan sebesar Rp300.000, berarti dalam satu hari Anda mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp10.000. Dengan begitu, setiap produk yang kamu jual kembali bisa ditambah sebesar Rp10.000.

3. Tentukan Keuntungan (Laba)

Rata-rata, seorang reseller akan menentukan laba sebesar 20% – 40% dari harga beli produk. Namun, untuk para reseller yang sudah terpercaya, ada juga yang menentukan laba lebih dari 50%.

Lalu, yang manakah yang akan Anda pilih?

Kamu bisa menyesuaikan target pasar Anda. Jika target pasar adalah orang-orang berusia 18 – 25 tahun, idealnya keuntungan yang Anda ambil adalah tidak lebih dari 30%.

Mengapa demikian?

Alasannya adalah pada usia tersebut, orang-orang masih menempuh pendidikan atau baru saja memulai bekerja. Karena kondisi keuangan yang belum stabil, Anda tidak bisa menentukan nilai keuntungan yang lebih tinggi.

Anda hanya perlu memastikan bahwa Anda tetap mendapatkan laba meski dengan harga yang standar.

Kemudian, Anda juga perlu melakukan survey berapa harga yang ditawarkan pesaing untuk produk serupa. Untuk lebih memudahkan Anda dalam melakukan survey, coba cari produk serupa di marketplace. Pastikan produk Anda memiliki harga yang tidak jauh berbeda dengan pesaing.

4. Tentukan Harga dengan Rumus: HJ = HB + B0 + BP

Setelah mempertimbangkan tiga hal sebelumnya, mari kita langsung menghitung berapa harga jual produk.

Misalnya, kamu akan menjual baju.

Harga beli baju adalah Rp100.000.

Biaya operasional sebesar Rp10.000

Laba yang diinginkan adalah 30% dari 100.0000.

Maka, penentuan harga jualnya adalah sebagai berikut.

Harga jual = 100.000 + 10.000 + 30.000 = 140.000.

Jadi, harga jual produk reseller adalah Rp140.000 per produk.

Ini adalah cara paling ideal untuk menentukan harga jual produk. Sebagai reseller, Anda memang tidak boleh asal markup harga. Perhitungan detail seperti di atas sangat direkomendasikan.

Cara penentuan harga seperti di atas tidak berlaku apabila supplier memiliki sistem bagi hasil reseller. Dengan menggunakan sistem bagi hasil, biasanya supplier sudah memiliki harga rekomendasi untuk setiap produk yang dijual.

Keuntungan yang diberikan adalah hasil bagi hasil dengan supplier.

Jadi, untuk cara menentukan harga jual produk bagi reseller, semuanya dikembalikan lagi pada Anda dan bagaimana sistem yang dipakai supplier. Apa pun pilihannya, pastikan Anda tetap mendapatkan keuntungan, ya. Semoga bermanfaat!

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *